Kamis, 02 Juni 2011

Hutang NYawa

 Hari tampak cerah dan suasana masih terasa dingin meski matahari sudah ada di atas kepala, burung-burung berkicau dengan riangnya membuat hari-hari terasa indah...., Kampung ini terlihat sepi hanya anak-anak yang terlihat berkumpul di sopo gordang, karna orang tua merekapergi ke kebun memetik kopi


Angin berhembus sepoi-sepoi membuat perut terasa lapar, Dayat memasuki dapur mencari nasi di bahul-bahul, di rabanya bahul-bahul masih terasa hangat dan di tuangnya ke piring,....dia mulai makan dengan lahap meski sayurnya hanya sambal tuk-tuk.
"Yat bawa dulu ke sini air putih buat Ayah...." 
"Iya Yah...!!" 
Dayat membawa secangkir air putih buat Ayahnya yang sedang sakit parah, sudah seminggu penyakit Ayahnya tak sembuh-sembuh membuat keluarga Dayat resah.

Terdengar suara kaki kuda mendekat, Pak Dirman Ayah Dayat terlihat tegang,....karna dia tau itu pasti Jendral Jhon Moller yang akan marah padanya karna tak ikut bekerja pada Jumat lalu, Pak Dirman berdiri dengan hati-hati, di ambilnya keris dari bawah bantal yang di masukkannya ke pinggang,....dia keluar dari rumah.Benar saja Jnd.Molleer sudah menunggu di atas kuda di temani para pengawalnya. 
"Pak Dirman...kenapa kamu tidak ikut bekerja jumat lalu..?!!"
"Saya sakit Tuan Godung...!!"
"Kamu memang pembangkang...Pak Dirman...!!"
"Tidak Tuan Godung....!!,..uhukk...uhukk..!!"
"Purak-purak sakit ya...?!!!...kamu harus bayarpajak untuk itu....!!"
"Tapi Tuan Godung....!!,...kami tak punya uang,..."
Jhon Moller melirik ke pengawalnya "mampuskan ini orang!!!"


Dayat menghentikan makan saat mendengar ada keributan, dia berlari ke depan dan melihat dua orang rebah di tanah sambil mengerang kesakitan, sedangkan bapaknya terlihat masih memasang kuda-kuda dengan keris di tangan kanannya 


Melihat itu Jhon Moller menyuruh pengawal yang lain mengeroyok Pak Dirman, lima orang sekalus menyerang Pak Dirman, yang membuat Pak Dirman kewelahan dan jatuh tersungkur,...melihat itu, Midah istri Pak Dirman datang dan menghalangi para pengawal Kompeni "Crooot!!..." sebilah keris bersarang di perut si Midah membuatnya jatuh ber simbah darah, melihat itu Pak Dirman bangkit lagi.


"Doorr!!" Jhon Moller menembak Pak Dirman tepat di dadanya yang membuat Pak Dirman jatuh dan tak bergerak lagi, melihat itu Dayat menangis menjadi-jadi melihat ke dua orang tuanya telah mati
"Jangan sampai ada budak-budak yang membangkan atau akan ku bunuh itu orang,..!!!" Jhon Moller berteriak mengancam penduduk


Semua penduduk terdiam dan tak ada yang berbicara mereka hanya bisa menyaksikan kekejaman itu tanpa berani melawan, Jhon Moller dan rombongannya pergi, tak ada satu pun orang yang mengurus mayat orangtua si Dayat, semua orang meninggalkan Dayat dan kedua Mayat orang tuanya, tiba-tiba petir menyambar dan hujanpun turun seakan turut berduka cita atas kejadian itu dan malampun seakan menutup hari...
"Angkat anak itu...bawa ke pondaok, Zainal, Ibrahim bawa mayat orang tua yang malang itu biar kita kubur malam ini juga.." Ustad Ali menyuruh murid-muridnya


Ustad Ali adalah seorang guru silat yang tangkas dan memiliki murid-murid yang setia, setelah mendengar kejadian yang malang itu dari penduduk mereka langsung berangkat untuk menolong...


Bersambung...