Sabtu, 29 Januari 2011

PARKANCITAN

   Aku benar-benar iri dan sedih merasakan keadaan ini, kenapa tidak,....aku yang terlahir dalam keadaan yang morat-marit merasa Tuhan itu tak adil, kenapa bila hari raya aku hanya memiliki sepasang baju baru saja? sedangkan teman-teman sebayaku dalam sehari sudah berganti baju barunya...belum lagi masalah jajan...aku hanya bisa membeli sebungkus mie sakura dan sepuluh biji permen yang akan ku makan di pinggir sungai karena merasa minder dengan orang-orang sekitar.

 Seperti hari ini aku duduk di tangga surau bonjo sambil membuka bungkus sakura ,...bumbu sakura pun ku buka karna tergesa-gesa bumbu cabainya tumpah di tanganku,...aku berdiri dan membasuh tangan ke air sungai,...."byuuuurrrrr..!!!!" terdengar sesuatu menimpa sungai yang membuat airnya muncrat yang membasahi baju dan sakuraku,....dan lagi-lagi "byuurrrr....Byuurrr..!!!" bajuku semakin basah kuyup,..begitu ku perhatikan ternyata anak-anak orang berada rupanya sedang mandi tanpa memperdulikan keadaanku

   Aku semakin sedih terlebih ketika ku ketahui sakuraku telah basah dan tak mungkin lagi untuk ku makan...aku tak tahan lagi aku menangis.....
    "huhuu.....huhuhuuu...!!!"
mendengar suaraku menangis anak-anak orang berada itu terdiam dan memperhatikan ku...salah satu dari mereka mendekatiku

"Au dei dongan ....ken??!!!...au dei dongan..??!" dia bertanya seakan takut karena aku telah menangis
"Au inda auu...au inda auu....!!!" temannya yang lain pun lepas tangan

Hatiku malah semakin sesak dan sedih aku pun kembali duduk di tangga surau sengan isak tangis sedih ku sambil memegang sakura yang sudah tak mungkin lagi untuk ku makan..

 Lama-kelamaan hatiku reda kembali sakura di tangan ku pun ku buang,..aku hanya duduk dengan baju basah kuyup sambil memperhatikan anak-anak orang berada mandi dengan sangat riangnya...dan ku ketahui nama mereka adalah : Dani, Irsan dan Tison setelah mereka saling memanggil nama

Anak-anak orang berada itu telah selesai mandi,..mereka menaiki tangga surau,..kemudian mereka memakai baju yang bagus-bagus yang terlihat mewah di tambah lagi dengan sandal carville yang makin menunjukkan mereka orang berada.Setelah mereka siap berpakaian mereka langsung lari dan menertawakan ku yang membuathatiku sedih lagi tak terasa air mata ku menetes lagi...
"omakkk eeeeeeeeee.....!!!!"
Anak-anak orang berada itu pun semakin kuat tertawa meninggalkanku

       ******


Dengan baju yang masih sedikit basah ku langkahkan kaki ke ta Dolok di mana rumah reot kami beradadengan kehidupan melaratnya, setiap orang yang melihatku aeakan menghina keadaanku ini ,..aku mengambil jalan yang sunyi...aku berjalan lewat sekolah inpres agar tak bersua dengan orang-orang yang nenatapk hina kearahku..

"pakk..!!' aku mendengar suara tamparan, ketika ku tatap kearah datangnya suara ternyata ada dua indan yang sedang memperdebatkan masalah CINTAnya...

"aha dei danak...!!!!" dengan wajah sram yang di buat-buat lelaki itu menghardikku

Aku langsung berlari terbirit-birit ...detak jantungku melaju cepat "bumm.!!!!" aku terjatuh karena tersandung batu aku merasa perih pada jempol kaki ku setelah kuperiksa ternyata jempol kaki ku berdarah aku berdiri tertatih-tatih karna menahan perih

Bajuku jadi kotor di baluri tanah karna baju ku yang masih basah, ku cari sandal SWALLOW ku...ketika kutemukan ternyata talinya telah putus..aku benar-benar pasrah dengan semua ini,..ku jinjing sandalku yang putus dengan langkah pincang menuju rumah...

                         *******

"Amawa dei ho ken....???!!" ibu langsung bertanya ketika melihatku dengan datang dalam keadaan yang kotor dan sandalku yang putus

"Tahop au nangkin mak e...!!!" ku jawab dengan suara parau karna hatiku iba

" iyambang ko dei na momo manyabut abit ti..??!!...dung igotap kon ko buse wida dabo solop mui...!!!

  Aku hanya diam dan merasa bersalah...aku menunduk dan mataku mulai merah...

"Dung ayah mu na urang sehat...ro pe ho ambaen tunda!!!"

Aku terpatung dan satu air mataku menetes...ku rasakan dingin pada alirannya di wajah ku....


BERSAMBUNG......

Minggu, 16 Januari 2011

Marjobak

Hari sudah pagi dan udara masih terasa dingin menusuk tulang, sayup-sayup terdengar suara ayam bersahutan, angin berhembus semilir dan di timur sudah mulai terlihat sang mentari dengan sinar hangatnya..yang memberikan cahaya pada banua Pakantan ini..

Iken pun bangun dari tidurnya yang lelap tanpa basa-basi dia langsung mengambil handuk dan bergegas ke arah sungai Bonjo untuk mencuci muka karena dia memang tak bermaksud untuk mandi karena selain udaranya dingin  hari ini juga libur sekolah

Di sungai sudah banyak orang yang hendak mandi dan sahabat iken Godok juga sudah di situ.

"Dok..keta Arjobak..!!!!"  Iken membuka pembicaraan
"Ku jia..." Muka godok terlihat masam karena sepertinya Godok belum cuci muka
"Ku aek mompang ma...!!!"
"Keta.....keta malangsung ku bagas muyuan soulang di suru ayah au teh..mangan di humui ma ita..??!!"
"Olo...artolap ma ita so ita pature jolo irang na teh..."
"Olo.."

               ***
Setelah selesai makan Iken pun mengambil pisau untuk melanjutkan membuat sangkar burung sedangkan sahabatnya Godok hanya melihat saja karna dia memang tak pandai untuk membuat sangkar burung...
"Kutanjia mei ita non dongan ken...??!"
"Ku lambung saba ni Abg Sainan ma..ilambung ni air terjuni dao...te ulang ko maribut tu non teh sanga tartomos ko...!! " Iken menasehati sahabatnya..
Setelah sangkarnya siap mereka pun mempersiapkan bekal dan pergi menuju aek mompang...

           ******
Embun pagi yang ada di daun-daun semak membuat basah celana kami bagian bawah di jalan kami berpapasan dengan Edi huta lancat
"got ku jia mei humu bang Ken...??!!"
"got marjobak dongan Di...ho kujia dei ho...??!"


"got ku saba niMamak Sain..."
"sarupe dei itantong...!!...keta ma rap ma ita..."
                                   
                                                            ******

Akirnya sampai juga mereka di sawah aek mompang, pemandangannya begitu indah membuat hati terasa tentramsesekali terdengar suara murai di kejauhan sana membuat suasana semakin indah oh...betapa indahnya Alam PAKANTAN ini...merekapun istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah...
"kutan jia do ita dongan ken namarjobak i...???!!!"Godok kelihatan lelah
"itantong angkon na ku julu nai pe sotik di lambung ni air terjuni...!!"
"anggo songoni bang Ken parolo ma au...angkon mangombus api pe gak muna dilambung ni parlasiakan ni Mamak i..."Edi pun langsung berjalan tanpa basa-basi
" umbo dongan...ami pe ro mei ami...!!".

Tak lama berselang kamipun mulai berjalan lagi menuju air terjun....
        *****
Sesampainya di tempat iken langsung mengambil jebakan burung dan memanjat pohon yang agak tingi..tak lama berselang datanglah burung murai daun yang berkicau dengan nyaring...burung yang kami bawa pun tak kalahnyaring suaranya...melihat itu Godok sangat riang dan bersorak-sorak!!!
"masuk mahoooo.....masuk mahooo...alalaen do unggeh haneh..!!!"
"dung ku dokon ulang ko ribut amawade ho Godok...???!! tartomos mei honon...!!!"Iken terlihat sedikit kesal karna suara Godok membuat urung murai itu pergi...
Godok terlihat kesal dan merajuk...
"au maridi ma au jolo ku toru...!!"dia langsung pergi menujuair terjun di bawah...."

Setelah agak lama iken di kejutkan suara sahabatnya Godok yang tiba-tiba minta tolong...langsung spontan iken berlari menuju air terjun dan dia tak melihat sahabatnya di situ...
"Goddoooooookkk....di jia dei hooo...dongan ulang ko marsianyang dabooo...!!!"Iken berputar-putar di sekitar air terjun...setelah dia lelah mencari dan merasa putus asa iken kembali ke tempat ke atas.Iken langsung mengambil sangkar burungnya dan yang tak bisa dia percaya dia mendapati sahabatnya Godok berada di dalam sangkar burung itu...
Godok menangis tersedu-sedu dan minta tolong..agar mereka langsung pulang saja...Iken meng-iyakan permintaan Godok sahabatnya...Iken pun langsung berlari pulang...

        ****
Setelah sampai di Kampung Iken langsung memberitakan keadaan sahabatnya itu kepada masyarakat..keadaan ini membuat gempar sekampung dan ada salah seorang warga yang menyarankan agar di bawa ke orang pintar atau datu..yang bernama Datu Pahrudin tanpa basa-basi iken langsung membeli sebungkus rokok Gudang Garam Merah untuk di berikan ke pada datu sebagai tanda terima kasih.
Iken menerangkan secara detail kejadian yang mereka alami kepada Datu Pahrudin,..sedangkan datu Pahrudin hanya manggut-manggut dan mulai komat-kamit dan tiba-tiba datu Pahrudin bicara..
"natartomos don danak kon.....jadi...angkon na kehe doho iken martapa ku air terjuni....torus pangido moofkon ma danak kon...!!!" Datu Pahrudin terlihat begitu berkarisma
"anggo sada auntong dak mabiar dei au...!!!"
"nangkon si mabiarkobah...uligi dei ho ngun on...!!!"

Akhirnya Ikenpun menyanggupi untuk pergi sendiri
   ****

Iken mulai mengambil posisi tepat di bawah air terjun itu jatuh dan mulai komat-kamit seperti yang di ajarkan Datu Pahrudin cukup lama juga Iken bertapa tak ada sesuatu tanda makhluk gaib yang akan datang...

Hari semakin sore dan mulai gelap...tiba-tiba angin berhembus kencang dan sepertinya ada sesosok bayangan yang mendatangi Iken..
"Assalamualakum..."Iken memberi salam pada makhluk gaib itu..
"Waalaikum salam...aha dei maksud mu so ro ho bayo..??!."
"songon on do ompung taringot di dongan kui dei si Godok na mamenek ki..mangido MOOF ma ami na ro kuson i da Ompung pala adong sala nami...!!"
"oh..ido masalah na...mulak maho dongan umoofkon mei sala nia..!!!"
"mawadei so di gora Ompungi ia..??!!"
"agodang-godangan kotoran nia bo kotor sude aekkoneh...au topek dompak manjawek di jae nia marlagu sajo ia muse...hek goyak roangkuntong mangida sa..."
"jadi anggo soni mulak mau Pung...???!!"
"umbo dongan..."
"Assalamualakum...!!"
"Waalakumsalam..."
Iken pun langsung pulang...

                     *****
Benar saja setelah Iken sampai di rumah datu Pahrudin Godok sahabatnya sudah seperti semula dan terlihat ceria....sambil memegang bunga DADIH dan mulai saat itu Godok mendapat pengajaran bahwa tidak boleh sembarang bernyanyi di sembarangan tempat...TAMAT

Kamis, 13 Januari 2011

SOpo SAba 3

Hari sudah zuhur aku mengumpulkan tenaga untuk berdiri ku lihat sekeliling tak ada orang "ngot ko anggik e..so maridi ita!!" kutuntun adekku berdiri dan ku mandikan, setelah itu baru adekku merasa sedikit lega ku handuki dia...sejenak aku terdiam membuat adekku menatap wajahku...aku merasa hidup ini tak adil aku iba...iba yang sangat mendalam...

ku ganti pakaian adekku dan kusuruh makan "abang inda mangan abang...!!?" adekku bertanya dengan suara serak seakan tak mau bila aku tak makan,..."anggik ma jolo mangan dei abang naron...!!"adekku terlihatlahap makan mungkin dia masih terlalu kecil untuk memahami keadaan ini...

"anggik e marmayam majolo anggik di toru so i paiayas abang jolo sopontaon da..!! aku menyuruh adekku bermain di luar setelah selesai makan "olo bang...!!" dia menjawab dengan suara kecilnya dan dia pun tersenyum manis....aku sedikit lega dengan senyum nya...

"baaaang...!!!"aku terkejut mendengar teriakan adekku aku menghampirinya dan bertanya.."aha dei anggik e..??!!"

"adue...adong kalak ro kusone...!!"

setelah ku perhatikan ternyata itu adalah kakekku " ompung dei anggik e..."setelah kakekku dekat aku merasa beban di pundakku terasa ringan ..dia terlihat tenang "pung.."aku menyalam tangannya...

"dung mangan komu nadua anggik e..??!!"

"dung pung...,pung.....mawa dei so ke umak??!!"napasku turun naik karna menahan rasa perih dan aku tak bisa menahannyalagi aku menangis...lagi..lagi dan lagi "aaakkhh....!!!"aku berteriak se kuat enaga ku keluarkan apa yangada dalam hatiku seakan mencurahkan piluku pada kakekku..

"aso soni oto mu danak!!!..madung godang doho...ke maridi kusie.!!! mendengar kata-kata kakekku membuat aku terdiam namun hatiku sedikit lega akupun mandi dan makan

******
Azan sudah berkumandang ku lihat kakekku sholat dan ku perhatikan dengan pikiran kosong..."aha dei agama mu ken.."kakekku mengejutkanku "islam pung sumbayang ko...aku hanya tersenyum malu...."oh...inda pe malo ho lakna sumbayang ti..?!!" kakekku tersenyum dan menyuruhku mendekat "son so di ajari ompung ko..."

***

Pagi ini aku di suruh bangun lebih pagi aku tak tau apa yang akan kakek suruh padaku aku hanya berdiri di halaman sopo dan kakek mendekat "pak!!" kakek menamparku aku tak merasa sakit mungkin kakek memang sengaja "Ho doma harapan di son ulangsompat kodi aniayaalak angkon na waspada doho...mulai on ompung ajari maho silek babiat!!


aku merasa tertantang dan mencoba menangkissetiap serangan dari kakekku namun aku selalu kena...baru satu jam aku latihan kakek menyuruhku masuk dan mengunci pintu dari dalam karna ada tamu tak di undang..."ken masuk ma ho jolo goruk pintuida adue ro ikarim nalalaen deia!!" akupun segera melaksanakan perintah kakekku ku intip dari celah dinding kakek sedang berhadapan dengan karim seorang gila....


bersambung.....

sopo SABA 2

SOPO saba.2

oleh Iken Pakantan pada 18 Juli 2010 jam 16:37
aku terbangun karna dingin di subuh ini...ku tatap di sekelilingku tak ada lagi bapak...dan ibu pun tak tau ke mana...,hanya gadis mungil ini yang ada di samping ku tidur...ku selimutkan padanya selimutku biar dia tak terbangun seperti diriku, hatiku perih lagi melihat keadaan ini...apakah ini takdirku...??!! aku tak bisa menahan air mata ini yang mengalir membasahi pipi...ku tahan suara tangisku biar adikku tak terbangun

ku nyalakan api...biar dingin ini tak menyelimutiku, ku tatap wajah adek mungilku...,ku ambil napas panjang berharap sesak di dadaku berkurang....ku coba tegarkan diri dan berharap ini tak akan berkepanjangan ternyata mataku masih ngantuk dan aku berbarung lagi di sisi adekku...

***

"tok-tok tok..."
aku terbangun mendengar pintu di ketok "ken buka jolo mak...pintu one" aku terus bangkit mendengar suara lembut ibu...ku buka pintu dan ku lihat wajah ibuku yang tersenyum dingin dan di belakang ibu ku ada seorang bapak-bapak yang semalam membawa ibu ke huta padang

ibu masuk dan langsung memasak nasi, sedang bapak-bapak itu duduk di dekat pintu menatap ke luar seolah tak peduli tentang kami....adekku terbangun dan langsung menangis melihat ibu di sampingnya... ibu memeluk erat adekku dan mencium pipinya

"denggan-denggan kumu ale amang...mudah-mudahan jadi alak na maradong ma hamu.." ibu memberi nasehat dengan suara yang memilukan seakan ibu akan meninggalkan kami....aku ter diam dan tak bisa berkata-kata karna hati sesak menahan keperihan dari kata-kata sang ibuku...ibu merangkulku dan membuat aku benar-benar menangis lagi.....

"ken ke buat jolo umak tomat di julu so manggule umak...!!"

aku pun mengangguk dan langsung pergi memetik tomat...aku berjalan dengan agak cepat karna aku memang sudah lapar...ku petik tomat-tomat yang sudah merah dan ku masukkan ke dalam saku kali ini aku berlari karna perutku benar-benar lapar....dari ke jauhan ku dengar suara adekku menjerit menngis menjadi-jadi aku semakin mempercepat lariku dan ku dapati adekku sendiri dan menatap ibuku yang sudah pergi bersama bapak-bapak itu....


aku merasa murka....aku menjerit sekuat tenaga aku mengis menjadi-jadi..."uumaaaakkk....." aku memanggil ibuku dan ku lihat ibuku menatap kami dan melambaikan tangannya untuk ter akhir kalinya...aku merasa tak sanggup lagi berdiri...aku jatuh...ku biarkan tubuhku di tanahhampir-hampir aku tak bisa bernapas karna isak tangisku ku tatap wajah adekku yang panik ku lihat air matanya sudah membasahi bajunya....
ku lambaikan tangan...adekku mendekatiku dan ku peluk tubuhnya yang sudah lemah kami pun menangis lagi....

****


Bersambung...

SOPO saba1

waktu itu umur ku masih 12tahun meski kami tinggal di tengah-tengah sawah namun kami merasa bahagia, orang tua ku sangat sayang pada kami apa pun yang kami dambakan ayah selalu mencoba mengabulkannya...,ibu ku cantik dan kelihatannya masih muda sedang ayahku terlihat sudah renta karna ayah sudah cukup tua saat menikah dengan ibu

Aku terbangun dari tidur karna perutku terasa lapar......hujan di luar sangat deras membuat tidur adekku yang masih kecil sangat lelap...sejenak ku tatap wajahnya yang imut,ku alihkan tatapanku pada ibu yang memasak di dapur karna sopo ini kecil aku bisa melihat ibu memasak dari tempatku tidur...

"bukak pintu..jolo !!" tiba-tiba terdengar suara dari luar dan aku sangat kenal suara itu ya ..suara ayahku...yang baru datang dari kampung huta padang untuk membeli keperluan masak.Ku buka pintu ku lihat ayah yang sudah basah kuyup di luar ku berikan handuk padanya...

"Dung milas aek anggik e.." ayah bertanya pada ibu

"dung bang...ibaen do kopi..!!!"..

"baenma...dung abis ropku gulo i ti..!!!"

Ku lihat ayah mendekat pada ibu sambil berbisik namun aku tak begitu peduli apa yang di bisikkan ayahku..

*****

Hari sudah agak siang ku lihat ayah masih berbaring sedangkan ibu sudah sibuk masak sambal dan rebusan.Adekku yang masih kecil itu pun masih berbaring di samping ayah..

"inda sikola ho ken...???!!" ibu betanya dengan maksud agar aku bangun dan mandi..

Aku pun bangun dan mengambil handuk di jendela...belum lagi keluar aku menatap ayahku yang masih berbaring wajahnya terlihat pucat

"bang inda mangan abang...sanga kopiu do jolo di baen..."ibu bertanya dengan sangat lembut namun tak ada jawaban aku turun dari sopo dan akan mandi di pancuran namun belum lagi aku jauh melangkah ku dengar ibu menjerit di barengi tangis....membuatku terkejut dan kembali masuk ke sopo ku lihat ibu memeluk erat tubuh ayah yang tak bergerak lagi...akupun menjerit aku menangis menjadi-jadi ku peluk ibu ku dan adek kecilku pun ikut menangis karna melihat ibu dan aku yang menangis....

orang-orang yang ada di sawah segera berdatangan untuk mengurusi jenazah ayahku...

*****

Setelah semua selesai para warga satu persatu meninggalkan sopo yang tinggal hanya aku adekku, ibu dan seorang bapak-bapak yang tak ku kenal dan ku lihat cukup lama berbicara dengan ibu...,ibu menghampiriku

"ken ison mahomu jolo da ke he jolo umak ku uta adong urusan sotik..." ku lihat mata ibu berair lagi dan suaranya pun masih parau dan ibu pergi dengan bapak-bapak itu ke kampung...

Sudah cukup lama ibu pergi dan hari sudah mulai gelap jangkrik-jangkrik pun sudah berbunyi...aku mulai merasa kawatir tentang ibu,dan adekku pun sudah merengek-rengek tanya ayah dan ibu yang membuat hati pilu...."huh.."aku mendesah...ku tatap dan selalu ku tatap jalan setapak berharap ibu muncul namun sayang sampai magrib pun ibu tak muncul juga
MENUNGGU....


Aku masuk ke dalam sopo dengan adekku karnamerasa takut di luar, hatiku semakin tak karuan dengan si tuasi ini.aku mengajak adekku tidur agar dia tak menangis lagi ,ku hibur dia dengan harapan ibu dan ayah lagi belanja.. setelah ku lihat adekku tertidur pulas aku mulai mengeluarkan air mata aku menangis dalam selimut tipisku...aku ter isak-isak sampai aku tak sadar kapan aku terlelap......


BERSAMBUNG...... oleh iken PAKANTAN

KAu reBUT hOLOngku

Aku sangat bahagia dengan cinta yang kami bina, hari-hari yang kami lewati begitu indah siang dan malam kami selalu mencoba untuk bersama seperti malam ini kami duduk bersama di tangga rumah kekasihku, di luar memang agak remang-remang karna tetangga yang di samping tidak meghidupkan lampu luar,sedang orang tua wanita deli sedang menganyam tikar di dalam bersama sepupuku irsan di terangi lampu duduk .Deli dan abangnya tinggal bertiga karna bapaknya sudah meninggal waktu dia masih duduk di bangku kelas enam..

cukup lama juga kami bercengkrama dan nampaknya bulan sudah memberikan isarat untuk kepulangannya...kami pun masuk ke dalam rumah dan beramah tamah dengan ibu deli dan secara tak sengaja aku melihat sepupuku menatatap deli cukup lama namun aku tak begitu peduli karna dia tau deli adalah kekasihku..
Di Toru ni alambir



"ken..!!" ibu deli seakan igin mengatkanan yang penting padaku..

"aha dei luk..." akupun menyahut dengan pelan

" humu kan dung lolot mardongan....um tagonan dei dabo kehe ho manjalaki modal baen parnikahan muyu dua..."

"ku jia mentong luk..??!!"aku menjawab

" ku tano doli....anggo i deli dabo indakan na ulehen i be di alak......sondia mentong anggo songonon kajo do humu nadua..!!!"

Akupun merasa ada benarnya setelah ku pikir-pikir aku pun berangkat dengan semangat yang tinggi...demi CINTA itu yang ada di benakku...singkat cerita akupun dapt kerja dan memiliki gaji yang setelah akumerasa modal unutk menikah sudah cukup aku pun palang....

*****

Aku merasa sangat bahagia setelah aku sampai di kampung halamanku yang tercinta,namun aku merasa heran melihat orang begitu ramai di rumah sepupuku dan ku coba bertanya..pada salah seorang yang lewat

"mawa dei so soni rami na dak..??!!"

"oh...mambuat boru si irsan..!!!"

Mendengar itu aku sangat senang dan ku percepat langkahku namun orang-orang terdiam dengan kehadiranku membuat aku heran dan ketika ku lihat ke pelaminan ternyata di sana ada seorang wanita yang selama ini begitu ku harapkan jiwa dan raganya....

Melihat itu jiwaku bergetar air mataku mau keluar namun ku tahan ....aku merasa tak yakin kalo mareka adalah penghinat....kutatap deli dengan tajam...dan akupun pergi dari rumah itu...

"bang...!!!" ku dengar suaradeli memanggilku

Namun aku tak peduli lagi...akupun berangkat lagi menuju tanah doli...

cintaku MARdaro

CINTAku marDARO

oleh Iken Pakantan pada 13 Juli 2010 jam 17:50
Nafasku terengah-engah setelah lari melewati tanjakan yang cukup terjal yang membuatku cukup lelah maklum lah kampung ini pegunungan, namun rasa haus dan lelahku hilang ketika ku lihat dia Annisa kekasihku tersenyum manis..,ku dekati dia yang duduk dengan manis ,aku pun duduk tepat di depannya..ku tatap wajah ayunya...dia tersenyum lagi
MARGANDAK


"Dung lolot mei anggik di son...???!!" aku mulai membuka pembicaraan

"Inda pe bang...,aso marlojong-lojong abang..??"

"inda bah...malungun ku lala di anggik!!.."

"memang alak lahi namalo an mangecek..."dia tersenyum lagi...

Kami berbincang-bincang cukup lama di temani angin sejuk se-sejuk hati kami dan mentari pun sudah terlihat ingin meninggalkan bumi sudah saatnya kami untuk berpisah.Namun sebelum kami beranjak dari tempat itu ada suara yang memanggil annisa dengan nada marah!!

"Annisaaaaaaaaaa...!!!!"Rupanya itu Irsan abang annisa yang tak pernah menggindah kan hubungan kami..
"ai sondontong babamu danak!!...dung piga kali udokon ulang ko mardongan dot bayo one..!!! mulak ko cepati..!!

Annisa trlihat sangat takut dan langsung pulang dengan air mata di pipinya....aku mencoba tenangkan diri karna ku tau ini salahku...mengapa aku harus mencintai seorang kaya..

"mangido moof ma bang..!!"aku memohon maaf atas kejadian itu..

"iammang kodei samuda ni i..???"
"pakK!!!..."satu tamparan mendarat di pipiku...aku hanya diam dan mencoba sabar,...

"angkon na mate ho ubaen danak!!!!.." irsan mencabut sebilah keris dari pinggangnya dan mengguham ke perutku..aku mengelak dan membuat irsan jatuh tersungkur...irsan bangkit dan semakin marah padaku,....dia semakin ganas "bumm " sartu tendangan mengenai dadaku aku terjatuh...belum sembat aku berdiri irsan sudah berada di atasku sambil menghujamkan keris di tangannya...
"crrooott...!!!" satu tusukan yang membuat darah muncrat ke mana-mana...aku merintih kesakitan

Melihat darah mengalir dari dadaku membuat irsan gugup sepeti tak percaya....dia langsung meninggalkanku sendiri yang mengerang kesakitan.....

***

Duatahun telah berlalu sejak peristiwa itu...kini aku telah menikah dengan seorang wanita yang bernama Annisa dan kami sudah punya satu anak yang lahir di R.S Adam malik yang membuat kami merasa bahagia keluarga ku dan dia datang menjenguk kami di sini setelah kami punya anak termasuk Irsan abang patner hidupku...semua terlihat bahagia

Aku mendekati kekasihku Annisa ku peluk dia sambil berbisik "pengorbanan yang tak sia-sia"

mendengar itu istriku tersenyum manis yang membuatku semakin cinta.....

CAcing NAgoso

Kurasakan tubuh ku gemetar dan bulu kuduk ku merinding....rasanya kaki tak sanggup lagi berdiri
ku jatuhkan diriku di pinggir rel kereta api,...sejenak ku merenung ter ingat akan orang-orang yang ku sayangi yang ku tinggalkan di kampung nun jauh satu persatu wajah mereka menggodaku untuk pulang ...

namun ketika ku teringat pada kekasih ku rasa benci itu datang lagi pada keluargaku yang tak merestui hubungan kami, dan ke kota ini ku beranikan diri untuk mencari kekasihku itu,..

kemarin aku telah menemukan dia bersama Raja sehari di saat aku ingin cari makan gratis di pesta itu...seketika itu ingin ku bunuh diriku yang ter lalu cinta

tapi biarlah ku hapus dadaku...dan sekarang aku menghadapi masalah yang lebih rumit lagi yaitu kebencian cacing di perutku yang berontak karna belum di kasi jatah "jukjez-jukjez!"suara kereta api itu sangat bising di telingtaku karna aku memeang sangat dekat dengannya


Melintas seorang yang harum dengan pakaian necis nya bersama seorang wanita yang ku lihat di pesta kemarin, ku lihat tatapan ibanya namun itu tak akan berarti ......,"brak!" lelaki itu melemparkan botol aqua tidak jauh dariku..

Mereka sudah berlalu dan ku tatap botol aqua tadi dan ku ambil ku tenguk meski hanya tinggal seteguk..cacing di perut ku kian berontak tanganku gemetar karna kelaparan
"na goso maontong cacing...au pe inda jiotku on dabo...!!!"

Kepalaku terasa pusing dan mata ku berkunag-kunang, ku coba berdiri meski terasa tak sanggup.Aku mencoba berjalan ke arah seberang rel rasanya aku semakin tak sadarkan diri lagi aku seperti mendengar suara yang semakin lama semakin dekat...ya suara itu suara kereta api yang........(brak!!!!)

Aku tak melihat apa-apa lagi yang ada hanya hitam yang pekat hingga kini....

DALAM LINGKAR MANYOGOT

oleh Iken Pakantan pada 09 Juli 2010 jam 17:22
Masih ada dalam ingatan yang sempurnA
ketika kita berada di batas dunia
dan kita paham....belum saatnya di sana
namun cinta tak peduli krama

iman hilang karna raga
dan membuat ku semakin jauh.... dari agama

maafkan duhai yang mencintaiku
sejak aku berada di bumi MU hanya dosa yang membalutiku

tak peduli siang dan malam yang ada hanya dosa....
raga ...kekasihku yang kini remukkan jiwa ku
dan tak tahu ke mana harus bermadu

aku ingin mencari suatu raga yang halal..
yang mampu menuntun ku dalam iman ku
bukan suara yang berbisik di subuh hari...
( he mulak maho torang ma ari..dida alak konon kaluar ngun bagason..)

Lalang di Gurun

lalang di gurun

oleh Iken Pakantan pada 02 Mei 2010 jam 14:58
jangan lah awan memberikan harapan seakan hujan akan datang,dan akupun tau kalo angin kilat akan membawamu jauh dari atasku yang berada di gurun....gersang tak bertuan dan hanya batubatuan kecil panas dan tajam yang menemaniku yang sesekali memberikanku harapan bahwa hujan pasti datang

pernah ku rasakan satu titik air membasahi akarku kurasan begitu sejuk seakan memberikan ku kehidupan..dan ketika ku rasakan dan melihat asal setitik itu adlah ludah musapir yang jijik melihatku yang tumbuh tak bertuan...hatiku pedih..hancur tak terbungkam

oh...Tuhan turunkanlah hujan...tolong,

ketika mentari berwarna merah jingga kurasan sejenak kesejukan dan keadilan Tuhan...bahwa kesabaran akan memberikan imbalan,....ku coba membangun daun hidupku dan rasa percaya diriku makin kuat akar-akarku kuatkan untuk menghadapi mentari esokpagi....

namun sayang...seribu kali sayang ketika seorang kaya tua membujang lewat dengan kuda kelam di ikuti puluhan kaum hawa telanjang aku terludah...terpijak...terlumas remuk dan aku ter akar....

oh..nasibku lalang di gurun orang kaya tua membujang