Kamis, 13 Januari 2011

sopo SABA 2

SOPO saba.2

oleh Iken Pakantan pada 18 Juli 2010 jam 16:37
aku terbangun karna dingin di subuh ini...ku tatap di sekelilingku tak ada lagi bapak...dan ibu pun tak tau ke mana...,hanya gadis mungil ini yang ada di samping ku tidur...ku selimutkan padanya selimutku biar dia tak terbangun seperti diriku, hatiku perih lagi melihat keadaan ini...apakah ini takdirku...??!! aku tak bisa menahan air mata ini yang mengalir membasahi pipi...ku tahan suara tangisku biar adikku tak terbangun

ku nyalakan api...biar dingin ini tak menyelimutiku, ku tatap wajah adek mungilku...,ku ambil napas panjang berharap sesak di dadaku berkurang....ku coba tegarkan diri dan berharap ini tak akan berkepanjangan ternyata mataku masih ngantuk dan aku berbarung lagi di sisi adekku...

***

"tok-tok tok..."
aku terbangun mendengar pintu di ketok "ken buka jolo mak...pintu one" aku terus bangkit mendengar suara lembut ibu...ku buka pintu dan ku lihat wajah ibuku yang tersenyum dingin dan di belakang ibu ku ada seorang bapak-bapak yang semalam membawa ibu ke huta padang

ibu masuk dan langsung memasak nasi, sedang bapak-bapak itu duduk di dekat pintu menatap ke luar seolah tak peduli tentang kami....adekku terbangun dan langsung menangis melihat ibu di sampingnya... ibu memeluk erat adekku dan mencium pipinya

"denggan-denggan kumu ale amang...mudah-mudahan jadi alak na maradong ma hamu.." ibu memberi nasehat dengan suara yang memilukan seakan ibu akan meninggalkan kami....aku ter diam dan tak bisa berkata-kata karna hati sesak menahan keperihan dari kata-kata sang ibuku...ibu merangkulku dan membuat aku benar-benar menangis lagi.....

"ken ke buat jolo umak tomat di julu so manggule umak...!!"

aku pun mengangguk dan langsung pergi memetik tomat...aku berjalan dengan agak cepat karna aku memang sudah lapar...ku petik tomat-tomat yang sudah merah dan ku masukkan ke dalam saku kali ini aku berlari karna perutku benar-benar lapar....dari ke jauhan ku dengar suara adekku menjerit menngis menjadi-jadi aku semakin mempercepat lariku dan ku dapati adekku sendiri dan menatap ibuku yang sudah pergi bersama bapak-bapak itu....


aku merasa murka....aku menjerit sekuat tenaga aku mengis menjadi-jadi..."uumaaaakkk....." aku memanggil ibuku dan ku lihat ibuku menatap kami dan melambaikan tangannya untuk ter akhir kalinya...aku merasa tak sanggup lagi berdiri...aku jatuh...ku biarkan tubuhku di tanahhampir-hampir aku tak bisa bernapas karna isak tangisku ku tatap wajah adekku yang panik ku lihat air matanya sudah membasahi bajunya....
ku lambaikan tangan...adekku mendekatiku dan ku peluk tubuhnya yang sudah lemah kami pun menangis lagi....

****


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar