ku jatuhkan diriku di pinggir rel kereta api,...sejenak ku merenung ter ingat akan orang-orang yang ku sayangi yang ku tinggalkan di kampung nun jauh satu persatu wajah mereka menggodaku untuk pulang ...
namun ketika ku teringat pada kekasih ku rasa benci itu datang lagi pada keluargaku yang tak merestui hubungan kami, dan ke kota ini ku beranikan diri untuk mencari kekasihku itu,..
kemarin aku telah menemukan dia bersama Raja sehari di saat aku ingin cari makan gratis di pesta itu...seketika itu ingin ku bunuh diriku yang ter lalu cinta
tapi biarlah ku hapus dadaku...dan sekarang aku menghadapi masalah yang lebih rumit lagi yaitu kebencian cacing di perutku yang berontak karna belum di kasi jatah "jukjez-jukjez!"suara kereta api itu sangat bising di telingtaku karna aku memeang sangat dekat dengannya
Melintas seorang yang harum dengan pakaian necis nya bersama seorang wanita yang ku lihat di pesta kemarin, ku lihat tatapan ibanya namun itu tak akan berarti ......,"brak!" lelaki itu melemparkan botol aqua tidak jauh dariku..
Mereka sudah berlalu dan ku tatap botol aqua tadi dan ku ambil ku tenguk meski hanya tinggal seteguk..cacing di perut ku kian berontak tanganku gemetar karna kelaparan
"na goso maontong cacing...au pe inda jiotku on dabo...!!!"
Kepalaku terasa pusing dan mata ku berkunag-kunang, ku coba berdiri meski terasa tak sanggup.Aku mencoba berjalan ke arah seberang rel rasanya aku semakin tak sadarkan diri lagi aku seperti mendengar suara yang semakin lama semakin dekat...ya suara itu suara kereta api yang........(brak!!!!)
Aku tak melihat apa-apa lagi yang ada hanya hitam yang pekat hingga kini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar